Pertanyaan yang menurut saya simpel tapi menjebak. Kata – katanya memang sederhana tetapi cakupannya luas dan tidak bisa diimplementasi melalui logika.
Pertanyaan ini tidak hanya tertuju ke pihak tertentu saja, tetapi ke semua orang termasuk saya pribadi. Pertanyaan ini juga melintas sendiri di pikiran, karena kebetulan belakangan ini banyak sekali pergumulan menimpa saya, kompleks… Mulai dari masalah keluarga, kuliah, hingga pertemanan…
Masih adalah Tuhan Yesus di hati anda? Sebenarnya bisa juga dipersempit maknanya menjadi Apakah Karakter anda masih seperti Tuhan Yesus? atau Apakah Tuhan Yesus masih tinggal di hati anda? Banyak sekali implementasinya jika maknanya dipersempit.
Pada intinya semua hal ini menyangkut perilaku kita. Baik itu perilaku yang berkenan kepada Tuhan ataupun perilaku yang tidak berkenan kepada Tuhan. Kalau kita benar – benar meneladani sifat Yesus dan mengaplikasikannya di dalam kehidupan kita, jawaban untuk pertanyaan di atas adalah MASIH ADA.
Tetapi perhatikan! Kata disini merujuk kepada Masih, artinya sebelumnya mungkin kita sudah terima Tuhan Yesus di hati kita. Permasalahannya adalah masihkah Tuhan Yesus itu bersemayam di hati kita? Kita lihat sekarang ini banyak sekali orang – orang yang mengaku telah menerima Yesus tapi mereka tidak sama sekali meneladani sikap dan cara berpikir seperti Dia. Kita tidak tahu apakah Tuhan Yesus masih ada di hati mereka atau sudah digantikan dengan hal – hal lain yang menurut mereka lebih penting?
Menerima Tuhan Yesus di hati kita bukan hanya merujuk kepada taat ataupun bertobat dari kesalahan saja, melainkan mau berubah menjadi karakter yang menyerupai Kristus. Saat ini kita sudah berada di saat – saat terakhir, yaitu Akhir Zaman. Kita tidak akan tahu kapan itu terjadi, tetapi tanda – tandanya sudah semakin dekat. Orang – orang akan berubah menjadi egois, mereka akan lebih mencintai dunia, dan lebih banyak mengerjakan hal yang membawa kesia – siaan bagi hidupnya. Sebelum kita mengoreksi orang lain, ada baiknya kita koreksi diri kita sendiri terlebih dahulu. Tanyakan pada diri anda, apakah Tuhan Yesus masih ada di hati anda?