UVERworld and me

Beberapa hari yang lalu saya menonton sebuah film dokumenter berjudul THE SONG, dari band favorit saya, UVERworld. Banyak sekali hal – hal memotivasi yang ditemukan di sana. Disamping itu karena sudah dilengkapi subtitle english saya jadi mengerti tentang latar belakang band ini sebenarnya.

Mungkin banyak dari kalian yang mengira saya gaze karena cenderung menyukai band yang tidak begitu terkenal dan asing di mata dan telinga. Bagi saya sebenarnya bukan masalah terkenal atau tidak, tetapi apakah lagunya menginspirasi orang atau tidak. Ketimbang lagu zaman sekarang yang dipenuhi oleh nuansa romance atau gila – gilaan seperti yang sudah sering didengar dan disukai orang – orang kebanyakan, saya cenderung anti-mainstream dengan menjadikan UVERworld sbg band yang membuat saya terinspirasi dan top-rated dah… hehe

Saya cerita sedikit bagaimana saya bisa mengenal band ini.

Jaman SMA, saya lupa persisnya tahun berapa (maybe 2009/2010). Ketika masih kelas 3, saya pernah mengucek – ngucek ponsel salah satu teman saya, dan menemukan salah satu lagunya. Kalau tidak salah judulnya just break the limit, kemudian Roots, dan yang terakhir Discord. Teman saya ini bukan penggemar Japan, atau apapun. Entah dari mana dia mendapatkan 3 lagu itu. Saya tidak tahu.

Pertama mendengarnya saya mulai tertarik, walaupun saya kurang mengerti isi liriknya seperti apa. Yang saya suka dari lagunya adalah aransemennya yang beda. Lebih independen, nggak mainstream seperti musik pop lokal/asing jaman sekarang ini. Perlahan saya mulai cari lirik – liriknya di internet dan setelah saya melihat lebih lanjut liriknya benar – benar keren. Saya juga telusuri video – video livenya. Vokalisnya ternyata tidak kalah keren, karena disamping dia menyanyi dia memberikan motivasi ke penonton layaknya motivator. Dan setelah saya mengetahui lebih lanjut purpose mereka dan yang terakhir, menonton film dokumenter mereka, aku mulai terhenyak.

Ada dua point utama yang benar – benar ngena di saya ketika menonton film ini. Ini juga akan berguna untuk kalian.

Pertama tentang hal mengagumi. Takuya, vokalis UVERworld, bercerita tentang orang yang dia kagumi dalam hal bermusik, yaitu Reigo5. Tapi dia tidak hanya sekedar mengagumi, tetapi dia meneladani dan mengambil inspirasi darinya.

Jaman sekarang kebanyakan orang salah kaprah dalam hal mengagumi. Mengagumi tidak bicara tentang perasaan suka pada orang kemudian melakukan hal ini itu dsb, tetapi itu bicara tentang mengambil sesuatu yang bisa diteladani dari orang tersebut.

Juga kadang – kadang ada yang salah mendefinisikan rasa suka itu menjadi perasaan yang menggebu – gebu (ini cenderung apabila rasa suka itu pada lawan jenis), tanpa melihat apa triggernya, apa yang membuat seseorang itu jadi suka. Kalau apa yang disukainya adalah karena kebaikannya, keramahannya, maka kita juga harus belajar seperti itu. Belajarlah untuk memahami bahwa rasa suka, kagum, tidak akan ada gunanya sama sekali jika kita tidak mengambil contoh ataupun teladan baik dari apapun yang kita suka.

Dan ini juga menjadi dasar bagi saya untuk menyukai UVERworld, karena sikap pantang mundur dan lagu – lagunya menginspirasi. Jadi karena itu saya ingin mencoba melakukan sesuatu yang bisa menginspirasi orang lain, contoh kecil lewat status di fb atau twitter ataupun hal – hal lain.

Tapi ingat, rasa kagum bisa jadi sesuatu yang berbahaya, terkadang bisa membuat kita fanatik, ataupun punya rasa menggebu – gebu yang mengarah ke lust, dan kecenderungan mencopy (plagiat) dari apa yang kita suka. Ini yang harus dihindari.

Yang kedua adalah sikap pantang menyerah, ketika Takuya mengalami masalah yang sangat fatal, yang membuat dia hampir down, dia mencoba untuk bangkit dan tetap konsisten dengan impiannya. Dia pernah berkata bahwa jangan pernah menyerah untuk menggapai apa yang kita inginkan. Memang kebanyakan orang bisa berkata – kata demikian, tetapi apa yang telah UVERworld perjuangkan hingga saat ini merupakan pembuktian nyata (kalau nggak percaya baca saja ulasannya lebih lanjut di web – web lain).

Dua point di atas, terlebih yang terakhir ini mengugah hati saya untuk tetap bangkit dan konsisten terhadap apa yang saya pegang. Mungkin saat ini banyak sekali masalah ataupun pergumulan, tetapi jangan lupa, impian kita harus jauh lebih besar dari apa yang kita takuti. Jangan biarkan sebuah kemunduran kecil membuat kita menyerah (quote dari Takuya sendiri). Terus percaya saja sama Tuhan. Lakukan apa yang jadi bagian kita saat ini dan ingat: Tuhan tidak seperti dosen yang mempersulit mahasiswanya. Kita sedang diajar saat ini untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. So, never give up guys 🙂 God bless.


Tinggalkan komentar